Pages

Rabu, 30 Desember 2015

Ada Apa di Tahun 2016?



Astronomy Event - Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh akan fenomena astronomis yang menarik. Namun, sebentar lagi kita akan meninggalkannya dan memasuki tahun yang baru, yaitu tahun 2016. Tahun 2016 memiliki fenomena-fenomena astronomis yang tidak kalah menarik. Berikut ini daftarnya.

Januari

3 Jan, 03:24 WIB - Bumi berada pada titik perihelion (titik terdekat dengan Matahari). Saat itu jarak Bumi ke Matahari adalah sekitar 147.100.000 km.

4 Jan - Aktivitas hujan meteor Quadrantids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 120 meteor per jamnya. Radian hujan meteor ini berada di rasi Bootes. Waktu terbaik untuk melihat puncak hujan meteor ini adalah saat subuh. Saat itu hujan meteor akan terlihat di langit timur laut.

9 Jan, 05:12 WIB - Konjungsi dekat Jupiter dan Saturnus akan terjadi. Saat subuh, keduanya akan terpisah hanya 0,3 derajat di langit timur.

24 Jan, 08:46 WIB - Bulan berada di fase purnama.


Februari

8 Feb - Aktivitas hujan meteor Alpha Centaurids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 6 meteor per jamnya. Paling baik diamati saat tengah malam. Radian hujan meteor saat itu berada di langit selatan.

12 Feb, 21:03 WIB - Konjungsi dekat Bulan dan Uranus akan terjadi dan keduanya akan terpisah 1,7 derajat saat itu. Saat itu keduanya berada rendah di langit barat.

23 Feb, 01:21 WIB - Bulan berada pada fase purnama.

29 Feb - Hari kabisat. (Ya, aku tahu ga ada hubungannya dengan luar angkasa. Tapi itu adalah hari yang "langka".)


Maret

9 Mar - Gerhana matahari total di Indonesia! Gerhana matahari total akan terlihat di beberapa kota: Palembang, Palangkaraya, Palu, Suasu, Bolaang, Poh, Ternate dan Kobe. Di daerah Jabodetabek, Matahari hanya tertutup sekitar 89% saja. Saat bulan menutupi seluruh piringan matahari, bintang-bintang terang (magnitudo 2 dan yang lebih kecil) akan tampak di langit. Puncak gerhana akan terjadi pada 08:58:19 WIB. Lihat informasi dari NASA.

14 Mar, 22:23 WIB - Konjungsi sangat dekat Bulan dan Aldebaran akan terjadi dan keduanya akan terpisah 0,5 derajat. Saat itu keduanya berada rendah di langit barat.

15 Mar - Aktivitas hujan meteor Gamma Normids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 6 meteor per jam. Paling baik diamati saat tengah malam (radiannya berada di langit tenggara saat itu).

20 Mar, 11:31 WIB - Equinox Maret. Pada hari itu, semua tempat di Bumi akan mengalami panjang siang selama 12 jam.

23 Mar - Gerhana bulan penumbral. Bulan akan melewati bayangan penumbra dari Bumi. Ini menyebabkan Bulan menjadi lebih gelap (90% terang bulan saat tidak melewati bayangan. Penggelapan bulan akan sukar terlihat). Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 18:47 WIB. Lihat informasi dari NASA.

23 Mar, 19:02 WIB - Bulan berada pada fase purnama.


April

5 Apr, 04:48 WIB - Konjungsi dekat Bulan dan Neptunus akan terjadi dan keduanya terpisah 1,6 derajat di langit timur saat itu.  

22 Apr - Aktivitas hujan meteor Lyrids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 18 meteor per jamnya. Namun, akan sedikit sulit mengamati hujan meteor ini saat puncaknya karena adanya sinar dari bulan purnama.

22 Apr, 12:24 WIB - Bulan berada pada fase purnama.

24 Apr - Aktivitas hujan meteor Pi Puppids mencapai puncaknya. Banyaknya meteor yang jatuh per jamnya bervariasi dari tahun ke tahun.


Mei

6 Mei - Aktivitas hujan meteor Eta Aquariids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 70 meteor per jamnya.

9 Mei - Aktivitas hujan meteor Eta Lyrids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 3 meteor per jamnya.

22 Mei, 04:15 WIB - Bulan berada pada fase purnama.

24 Mei - Aktivitas hujan meteor Camelopardalids mencapai puncaknya. Jumlah meteor jatuh per jamnya bervariasi dari tahun ke tahun.


Juni

20 Jun, 18:03 WIB - Bulan berada pada fase purnama.

21 Jun, 05:35 WIB - Titik balik matahari. Di hari itu, penduduk belahan bumi utara mengalami siang terpanjang sedangkan penduduk belahan bumi selatan mengalami siang terpendek.

26 Jun, 04:55 WIB - Konjungsi dekat Bulan dan Neptunus akan terjadi dan keduanya terpisah 1,7 derajat di dekat zenith (titik imajiner yang berada tepat di atas kepala).

27 Jun - Aktivitas hujan meteor Bootids mencapai puncaknya. Jumlah meteor jatuh per jamnya bervariasi dari tahun ke tahun.


Juli

5 Jul, 01:00 WIB - Bumi berada pada titik aphelion (titik terjauh dari Matahari). Saat itu jarak Bumi ke Matahari adalah sekitar 152.100.000 km.

9 Jul, 18:16 WIB - Konjungsi dekat Bulan dan Jupiter akan terjadi dan keduanya terpisah hanya 0,8 derajat di langit.

20 Jul, 05:57 WIB - Bulan berada pada fase purnama.

28 Jul - Aktivitas hujan meteor Piscis Austrinids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 5 meteor per jamnya. 

30 Jul - Aktivitas hujan meteor Delta Aquarids dan Alpha Capriconids mencapai puncaknya. Radian dari kedua hujan meteor itu berdekatan di langit. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 16 meteor per jamnya (untuk Delta Aquariids) dan 5 meteor per jamnya (untuk Alpha Capriconids).

30 Jul, 18:56 WIB - Konjungsi sangat dekat Merkurius dan Regulus akan terjadi dan keduanya terpisah 0,4 derajat di langit barat pada saat itu.


Agustus

5 Agu, 19:09 WIB - Konjungsi dekat Venus dan Regulus akan terjadi dan keduanya terpisah hanya 1 derajat di langit barat pada saat itu.

13 Agu - Aktivitas hujan meteor Perseids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 60-100 meteor per jamnya.

18 Agu - Aktivitas hujan meteor Kappa Cygnids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 3 meteor per jamnya.

18 Agu, 16:27 WIB - Bulan berada pada fase purnama.

23 Agu, 23:57 WIB - Konjungsi Mars dan Antares akan terjadi dan keduanya terpisah 1,8 derajat di langit barat laut pada saat itu.

27 Agu, 18:51 WIB - Konjungsi dekat Venus dan Jupiter akan terjadi dan keduanya terpisah 0,5 derajat di langit barat pada saat itu.


September

1 Sep - Gerhana matahari cincin. Gerhana ini hanya bisa dilihat di Pulau Jawa dan Prov. Lampung (hanya gerhana sebagian saja). Puncak gerhana terjadi pada pukul 16:08:55 WIB. Lihat informasi dari NASA.

10 Sep - Aktivitas hujan meteor Epsilon Perseids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 5 meteor per jamnya.

17 Sep - Gerhana bulan penumbral. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 01:55 WIB. Saat gerhana, Bulan akan menjadi sedikit lebih gelap. Lihat informasi dari NASA.

17 Sep, 02:06 WIB - Bulan berada pada fase purnama.

22 Sep, 21:22 WIB - Equinox September. Di hari itu, semua tempat di Bumi akan mengalami panjang siang yang sama: 12 jam.


Oktober

8 Okt - Aktivitas hujan meteor Draconids mencapai puncaknya. Jumlah meteor jatuh per jamnya bervariasi dari tahun ke tahun.

10 Okt - Aktivitas hujan meteor Taurids Selatan mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 5 meteor per jamnya.

12 Okt - Aktivitas hujan meteor Delta Aurigids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 2 meteor per jamnya.

16 Okt, 11:24 WIB - Bulan berada pada fase purnama dan juga fenomena supermoon! Waktu terbaik untuk mengamati supermoon ini adalah saat subuh pada tanggal 16 Oktober.

18 Okt - Aktivitas hujan meteor Epsilon Geminids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 3 meteor per jamnya.

21 Okt - Aktivitas hujan meteor Orionids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 25 meteor per jamnya.

24 Okt - Aktivitas hujan meteor Leo Minorids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 2 meteor per jamnya.


November

12 Nov - Aktivitas hujan meteor Taurids Utara mencapai puncaknya, Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 5 meteor per jamnya.

14 Nov, 20:53 WIB - Bulan berada pada fase purnama dan fenomena supermoon! Supermoon ini akan menjadi yang terbesar dalam tahun 2016.

18 Nov - Aktivitas hujan meteor Leonids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 20 meteor per jamnya.


Desember

6 Des - Aktivitas hujan meteor Phoenicids mencapai puncaknya. Jumlah meteor jatuh per jamnya dari tahun ke tahun.

7 Des - Aktivitas hujan meteor Puppid Velids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 10 meteor per jamnya.

13/14 Des - Aktivitas hujan meteor Geminids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 120 meteor per jamnya.

14 Des, 07:06 WIB - Bulan berada pada fase purnama dan fenomena supermoon! Ini adalah supermoon terakhir dalam tahun 2016. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah saat subuh pada tanggal 14 Desember.

18 Des, 23:33 WIB - Konjungsi sangat dekat Bulan dan Regulus akan terjadi dan keduanya terpisah hanya 0,6 derajat di langit timur pada saat itu.

21 Des, 17:45 WIB - Titik balik matahari. Pada hari itu, penduduk belahan bumi utara akan mengalami siang terpendek, sedangkan penduduk belahan bumi selatan akan mengalami siang terpanjang.

23 Des - Aktivitas hujan meteor Ursids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 10 meteor per jamnya.

Senin, 21 Desember 2015

Titik Balik Matahari 22 Desember 2015

Ilustrasi solstis Desember  | Kredit: timeanddate.com

Astronomy Event - Titik balik matahari atau solstis terjadi 2 kali dalam setahun: Bulan Juni dan Desember. Dan titik balik matahari yang paling dekat dengan hari ini adalah yang terjadi pada bulan Desember. Lalu, apa sih sebenarnya titik balik matahari dan apa efeknya bagi Bumi?

Bumi seperti yang kita tahu, berotasi terhadap garis porosnya. Garis poros ini tidak sejajar dengan garis yang tegak lurus terhadap Matahari, tetap miring 23,5 derajat (nilai sebenarnya adalah 23.439281 derajat, namun tentu kita tidak suka menggunakan angka "jelek" seperti itu sehingga kita membulatkannya menjadi 23,5 derajat). Akibat kemiringan Bumi ini, pada suatu waktu Matahari dapat menyinari tepat di 23,5 derajat lintang utara (Tropic of Cancer) atau 23,5 derajat lintang selatan (Tropic of Capricorn). Ini adalah titik balik matahari.

Titik balik matahari pada bulan Desember terjadi saat matahari menyinari tepat di Tropic of Capricorn. Titik balik ini biasa menandakan mulainya musim dingin di belahan bumi utara dan musim panas di belahan bumi selatan.

Lalu apa efeknya bagi Bumi?

Pada titik balik matahari, terjadi perbedaan panjang siang dan malam maksimum. Pada belahan bumi utara, hari dimana titik balik matahari terjadi adalah hari dimana siang berlansung paling sebentar dan malam paling lama. Hal sebaliknya terjadi di belahan bumi selatan. Misalnya, London (51,5 derajat lintang utara) mengalami siang hanya selama 7 jam 49 menit saat hari titik balik matahari Desember. Sydney (33,9 derajat lintang selatan) mengalami siang selama 14 jam 24 menit saat hari titik balik matahari.

Perbedaan panjang siang dan malam saat hari titik balik matahari di Indonesia tidak terlalu drastis karena letaknya yang berada di khatulistiwa. Saat hari titik balik matahari di Jabodetabek, kalian akan mengalami siang selama 12 jam 30 menit.

Oh, titik balik matahari akan terjadi pada tanggal 22 Desember 2015. Puncaknya akan terjadi pada pukul 11:48 WIB.

Minggu, 20 Desember 2015

Nebula Tarantula, Nebula Besar di Galaksi Asing

Nebula Tarantula | Kredit: wikimedia.org

Astronomy Event - Nebula Tarantula adalah nebula yang berada di galaksi asing, Awan Magellan Besar. Nebula ini berada 160.000 tahun cahaya dan merupakan rumah bagi bintang paling masif yang pernah ditemukan, R136a1 (265 kali massa Matahari) dan juga banyak bintang tipe spektral O dan Wolf-Rayet.

Nebula ini sangat besar secara relatif. Faktanya, Nebula Tarantula adalah nebula terbesar yang pernah ditemukan dengan diameter sekitar 652 tahun cahaya. Nebula ini hanya memiliki magnitudo 8 di permukaan Bumi, tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, sebenarnya nebula ini sangatlah terang.

Nebula Tarantula begitu redup karena jaraknya yang sangat jauh. Jika kita memindahkan Nebula Tarantula ke jarak yang sama dengan jarak Nebula Besar Orion ke Bumi (1340 tahun cahaya), cahaya dari Nebula Tarantula cukup untuk menciptakan bayangan di Bumi. Terangnya Nebula ini disebabkan banyaknya bintang superterang yang menyinari nebula tersebut. Kebanyakan bintang superterang ini memproduksi cahaya ratusan ribu hingga jutaan kali cahaya yang diproduksi Matahari.

Nebula ini juga mengandung sebuah kluster R136 yang memproduksi sebagian besar energi yang menyebabkan Nebula Tarantula bersinar. Kluster ini didominasi oleh bintang tipe spektral O (berwarna biru dan sangat panas) dan Wolf-Rayet.

Pada tahun 1987, sebuah bintang yang sekarat di Nebula Tarantula memuntahkan isi perutnya dengan meledakan diri sebagai supernova. Cahaya dari ledakan ini menyaingi cahaya dari galaksi yang ditempatinya (Awan Magellan Besar) dan bahkan bisa dilihat oleh mata telanjang. Kejadian ini menjadi kejadian supernova paling populer pada saat ini, Supernova 1987 A.

Jumat, 18 Desember 2015

Bintang Terpanas Di Alam Semesta

Melnick 34 | Kredit: spacetelescope.org

Astronomy Event - Hmm...... Apa yang spesial dari gambar yang tampak "pecah" ini? Mungkin ini terlihat seperti gambar hasil kamera yang dihadapkan langsung kearah lampu mobil, tapi ini adalah sebuah bintang 165.000 tahun cahaya disebuah galaksi alien bernama Awan Magellan Besar yang mengorbit galaksi kita. 

Bintang pada gambar ini adalah BAT99-116. Jika nama itu terdengar aneh di telinga kalian, kalian bisa menggunakan nama "Melnick 34" atau "Mk34". Bintang ini adalah tipe Wolf-Rayet. Seperti bintang Wolf-Rayet lainnya, bintang ini memiliki massa yang sangat besar, kira-kira 190 kali massa matahari atau kurang dari itu. Lalu apa yang spesial dari bintang ini. Spesialnya, ini adalah bintang terpanas yang pernah ditemukan. Suhu permukaannya diperkirakan mencapai 63.000 K (63.727 derajat Celcius).

Mengapa Mk34 bisa begitu sangat panas?

Massa besar dari Mk34 menimbulkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya ini menekan inti untuk mengecil. Ini menyebabkan reaksi fusi yang sangat cepat di dalam inti menyebabkan pelepas energi yang sangat besar. Untuk kasus Matahari kita, energi yang dilepaskan inti keluar dan gravitasi kedalam seimbang. Namun untuk kasus bintang Wolf-Rayet seperti Mk34, energi yang dilepaskan bahkan lebih besar dibandingkan gaya gravitasi bintang itu sendiri. Energi yang begitu besar dikeluarkan inti memanaskan permukaan bintang hingga mencapai suhu yang sangat tinggi.

Karena energi yang dilepaskan lebih besar dibanding gaya gravitasi bintang, angin bintang tercipta dan angin tersebut bertiup sangat kencang hingga bagian luar bintang terlepas perlahan-lahan, menyebabkan kehilangan massa yang sangat drastis.

Jika massa yang besar dapat menciptakan suhu permukaan yang besar, mengapa bintang yang lebih masif seperti R136a1 (massanya 265 kali massa matahari) lebih dingin dibandingkan Mk34? Masih banyak yang ilmuwan tidak tahu tentang bintang Wolf-Rayet karena biasanya jaraknya yang jauh dari Bumi.

Tapi, misteri menimbulkan rasa penasaran dan rasa penasaran menjadi bahan bakar untuk eksplorasi dan eksplorasi adalah alat pemecah misteri paling sempurna di alam semesta ini. Misteri Wolf-Rayet hanya tinggal menunggu waktu agar bisa dipecahkan.

Kamis, 17 Desember 2015

Salat boleh di langgar?

"bolehkah salat di langgar? tentu saja boleh"

penjelasannya ada pada kata "di langgar"

memisahkan kata depan "di" dengan kata kerja berarti menunjukan lokasi,
contohnya "di kampus", "di masjid"

sedangkan untuk kata kerja maka penggunaannya harus digabung.
contohnya "dibaca", "ditulis"

jadi maksud dari kata "bolehkah shalat di langgar?" itu adalah menanyakan boleh atau tidaknya kita shalat di sebuah langgar.

langgar sendiri berarti musala, tempat salat, atau surau,

musala
/mu·sa·la/ n 1
 tempat salat; langgar; surau; 


Sumber : 
- https://id.wikipedia.org/wiki/Musala
- http://kbbi.web.id/musala

NASA Merilis Potret Terbaru Titan

Citra Titan yang dipotret oleh wahana Cassini | Kredit: NASA/JPL-Caltech/Space Science Insitute

Astronomy Event - Titan adalah bulan terbesar Saturnus yang punya segudang misterius yang membuat para astronom "gatal" untuk menjelajahinya. Salah satu usaha yang NASA lakukan untuk mengekslporasi bulan ini adalah dengan gambar citra. Pada tanggal 13 November lalu, Cassini melintas dekat dengan Titan. NASA tidak akan melewatkan kesempatan ini.

Menggunakan instrumen Cassini yang bernama Visual and Infrared Mapping Spectrometer atau VIMS untuk singkatnya, wahana tersebut memotret Titan pada spektrum inframerah saat wahana tersebut berada 10.000 km dari Titan.

Sebagai informasi, atmosfer dan awan tebal Titan menutupi permukaannya. Ini menyebabkan kita tidak bisa melihat permukaannya, kecuali jika kalian mempunyai penglihatan inframerah. Cahaya inframerah lebih sukar dipantulkan, dihamburkan dan diserap oleh atmosfer dan awan Titan sehingga instrumen seperti VIMS yang dapat menangkap sinar inframerah bisa mendapatkan citra permukaannya.

Di citra tersebut terlihat bagian timur dari wilayah paling populer dari Titan, Xanadu. Juga terdapat kawah Menvra dan detail dari cekungan Hotei Regio.

Oh, ya. Apakah kalian melihat ada bagian dari citra yang agak aneh karena memiliki resolusi lebih tinggi daripada bagian citra lainnya? Itu adalah citra yang ditangkap Cassini saat berada di jarak terdekatnya dengan Titan. Itulah konsekuensinya jika ingin memiliki gambar yang detail: medan pandang harus disempitkan.



Rabu, 16 Desember 2015

Bintang, Makin Masif Makin Pendek Umurnya

Bintang di sebuah nebula | Kredit: static.parade.com

Astronomy Event - Pada saat masih kecil, aku pernah keluar rumah untuk melihat bintang-bintang. Agak terkagum terhadap titik-titik cahaya itu. Di sisi lain, aku juga berpikir apakah bintang-bintang tersebut dapat selalu diamati dan dikagumi sepanjang masa. Oke, tentunya itu tidak benar. Kita tahu bahwa bintang tidaklah abadi. Sebagian dari mereka mati dengan cara yang spektakuler, yaitu supernova atau hipernova jika massa bintang sangat besar. 

Namun, seluruh bintang yang ada di jagat raya ini tidak memiliki panjang umur yang sama. Sebagian hanya bisa bertahan selama puluhan juta tahun, sebagian bisa hidup sampai triliunan tahun. Dan juga, panjang umur bintang menunjukan hubungan dengan massa suatu bintang: makin besar massa bintang, semakin pendek umurnya. Tapi mengapa?

Jika dipikir-pikir pernyataan itu tidak masuk akal, karena semakin masif suatu bintang, semakin banyak bahan bakar hidrogen yang terkandung didalamnya, sehingga akan hidup lebih lama. Agak masuk akal. Namun ada konsekuensi dibalik massa besar milik bintang.

Jika misalkan kita menambah massa suatu bintang, artinya bintang tersebut akan memiliki gaya gravitasi yang makin kuat. Gravitasi ini diubah menjadi tekanan dan panasdidalam inti, yang artinya jika gravitasi bertambah kuat, tekanan dan panas didalam inti akan bertambah juga. Ini menyebabkan laju reaksi fusi di inti bintang meningkat dan bahan bakar menjadi cepat habis.

Laju reaksi fusi nuklir akan meningkat lebih cepat daripada peningkatan jumlah bahan bakar saat massa bintang tersebut bertambah. Jadi, bahan bakarnya akan lebih cepat habis dan bintang hanya berumur pendek. 

Mari berimajinasi sejenak sebuah bintang yang massanya begitu besar dan tekanan dan suhu di dalam intinya begitu tinggi hingga bintang hanya bisa hidup sampai kira-kira 1000 tahun. Apakah bintang semacam itu ada di alam semesta ini? Sayangnya, tidak. Ada batas tertinggi dimana bintang bisa hidup dengan keadaan stabil, yaitu Batas Eddington. Jika massa bintang menembus batas itu, maka bintang tersebut akan kehilangan begitu banyak massa hingga bintang tersebut berada di bawah Batas Eddington dan kemudian akan hidup sebagai "bintang stabil". Ini berarti umur terpendek yang bisa dimiliki bintang adalah 10 juta tahun atau lebih.

Tidak yang abadi. Bahkan bintang suatu saat akan mati. Dan menjadi besar tidak selalu membuatmu bertahan begitu lama.

Sabtu, 12 Desember 2015

Meteor Geminids 2015

Rasi Gemini dengan radian hujan meteor Geminids yang tampak di sebelah kiri atas gambar | Kredit: Amsmeteors.org

Astronomy Event - Pertengahan bulan Desember berarti satu hal bagi para astronom: salah satu waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor. Pada tanggal 13/14 Desember hujan meteor Geminids yang terkenal karena banyaknya meteor yang tampak pada puncaknya, yaitu sekitar 120 meteor per jamnya atau ZHR 120 (atau 2 meteor per menit). 

Dinamakan Geminids karena radian hujan meteor ini---wilayah langit dimana meteor akan terlihat selama aktivitas hujan meteor berlangsung berada di rasi Gemini tepatnya berada dekat di sebelah utara bintang Castor. 

Mengamati hujan meteor Geminids
Untuk mengamati hujan meteor Geminids, alat optik yang paling cocok adalah mata kita sendiri. Meteor pada hujan meteor biasanya cukup terang untuk bisa dilihat oleh mata. Pada kesempatan yang langka, meteor bisa memiliki kecerlangan sama dengan kecerlangan Venus (rata-rata bermagnitudo -4) atau bahkan lebih terang daripada planet tersebut. Meteor jenis ini disebut sebagai Fireball.

Kalian tidak membutuhkan teleskop bahkan tidak disarankan untuk menggunakannya karena meteor bergerak cepat secara relatif di angkasa. Jika kita mengamati dari medan pandang teleskop yang sempit, meteor akan berada di medan pandang dalam sepersekian detik. Sebuah waktu yang tidak cukup panjang untuk kita mengapresiasikan spektakulernya hujan meteor.

Musuh yang harus dihadapi untuk melihat hujan meteor adalah polusi cahaya. Seperti yang kita ketahui, cahaya dari sumber cahaya buatan seperti lampu, LED, lampu sorot, dll. dapat "mengalahkan" cahaya yang berasal dari meteor sehingga meteor tampak lebih redup atau tidak terlihat sama sekali. Maka dari itu, kita harus mengamati meteor di tempat dimana hanya ada sedikit polusi cahaya. Singkat kata, jauhi wilayah perkotaan.

Setelah masalah alat optik dan tempat terselesaikan, kita menuju masalah waktu. Kapan waktu yang tepat untuk mengamati hujan meteor Geminids?

Hujan meteor paling baik diamati saat radiannya berada tidak terlalu tinggi---agar leher kita tidak pegal karena harus mendongak ke atas untuk mengamatinya dan juga tidak terlalu rendah agar meteor yang muncul di langit tidak terhalang oleh penghalang seperti pohon dan gunung. Maka dari itu, waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor adalah sekitar tengah malam.

Apa kalian sudah siap memburu hujan meteor malam ini?

Selasa, 01 Desember 2015

Ada Apa di Bulan Desember 2015?


Astronomy Event - Kita akhirnya memasuki bulan terakhir dalam tahun 2015. Dalam bulan ini, ada beberapa fenomena astronomi menarik yang akan terjadi. Apa saja fenomena-fenomena tersebut. Yuk kita simak!

1 Desember - Aktivitas hujan meteor Puppid Velids dimulai (radiannya di rasi Puppis dan Vela).

2 Desember, 18:21 WIB - Konjungsi Bulan-Regulus terjadi dan kedua terpisah 2,9 derajat. Di Indonesia, konjungsi ini bisa dilihat pada hari yang sama pukul 23:41 WIB saat keduanya terpisah 4,8 derajat di langit timur.

3 Desember - Aktivitas hujan meteor Sigma Hydrids dimulai

3 Desember, 09:16 WIB - Oposisi Aldebaran (Alpha Tauri) dengan Matahari.

3 Desember, 14:41 WIB - Bulan berada pada fase perempat akhir (bulan separuh akhir).

5 Desember - Aktivitas hujan meteor Leonis Minorids dimulai.

5 Desember, 21:48 WIB - Bulan berada pada titik apogee (404.832 km dari Bumi)

5/6 Desember - Aktivitas hujan meteor Phoenicids mencapai puncaknya. Banyaknya meteor yang jatuh bervariasi dari tahun ke tahun.

6 Desember, 11:20 WIB - Konjungsi sangat dekat antara Bulan dan Mars terjadi dan keduanya terpisah hanya 0,3 derajat. Di Indonesia, konjungsi ini bisa terlihat di hari yang sama pada pukul 04:40 WIB saat keduanya terpisah 1,9 derajat di langit timur.

7 Desember - Aktivitas hujan meteor Puppid Velids mencapai puncaknya. Dalam kondisi langit ideal, kalian bisa melihat 10 meteor per jamnya. Sementara itu, aktivitas hujan meteor Geminids dimulai.

7 Desember, 02:34 WIB - Konjungsi Bulan-Spica akan terjadi dan keduanya terpisah 4,6 derajat. Konjungsi ini terlihat pada waktu itu dan keduanya berada rendah di langit timur.

7 Desember, 22:53 WIB - Konjungsi dekat Bulan-Venus akan terjadi dan keduanya akan terpisah hanya 1 derajat. Di Indonesia, konjungsi ini dapat terlihat pada 8 Desember 03:13 WIB saat keduanya terpisah 2,3 derajat di langit barat. 

9 Desember - Aktivitas hujan meteor Phoenicids berakhir. Sementara itu, aktivitas hujan meteor Monocerotids dimulai. Dalam kondisi langit ideal, kalian bisa melihat 2 meteor per jam.

10 Desember - Aktivitas hujan meteor Taurids Selatan berakhir.

11 Desember, 17:30 WIB - Bulan berada pada fase Bulan Baru.

12 Desember - Aktivitas hujan meteor Sigma Hydrids mencapai puncaknya. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 3 meteor per jam. Pada hari yang sama, aktivitas hujan meteor Comae Berenicids dimulai.

12 Desember, 16:49 WIB - Capella (Alpha Aurigae) berada pada oposisi dengan Matahari.

13/14 Desember - Aktivitas hujan meteor Geminids mencapai puncaknya. Dalam kondisi langit ideal, kalian bisa melihat 120 meteor per jam (2 meteor per menit!).

15 Desember - Hujan meteor Puppid Velids dan Sigma Hydrids berakhir.

16 Desember - Aktivitas hujan meteor Comae Berenicids mencapai puncak. Dalam kondisi ideal, kalian bisa melihat 3 meteor per jam.

17 Desember - Aktivitas hujan meteor Monocerotids dan Geminids berakhir. Sementara itu, aktivitas hujan meteor Ursids dimulai.

18 Desember, 22:15 WIB - Bulan berada pada fase perempat awal (bulan separuh awal).

20 Desember - Aktivitas hujan meteor Leonis Minorids berakhir.

21 Desember, 04:47 WIB - Konjungsi Mars-Spica akan terjadi dan keduanya akan terpisah 3,9 derajat. Di Indonesia, konjungsi ini bisa dilihat pada waktu itu dan keduanya berada tinggi di langit timur.

21 Desember, 09:28 WIB - Betelguese (Alpha Orionis) berada pada oposisi dengan Matahari.

21 Desember, 17:01 WIB - Bulan berada pada titik perigee (368.431 km dari Bumi).

22 Desember, 11:49 WIB - Titik balik matahari terjadi. Saat hari ini, Matahari mencapai deklinasi paling tinggi (23,5 derajat dari ekuator langit) yang menyebabkan daerah Jabodetabek mengalami siang terpanjang dalam tahun (12 jam 30 menit).

23 Desember - Aktivitas hujan meteor Comae Berenicids berakhir. Semantara itu, aktivitas hujan meteor Ursids mencapai puncaknya. Saat itu dalam keadaan langit ideal, kalian bisa melihat 10 meteor per jam. Namun, agak sulit untuk mengamati hujan meteor ini karena aktivitas puncaknya hanya berlangsung sebentar saja.

24 Desember, 03:49 WIB - Konjungsi dekat Bulan-Aldebaran akan terjadi dan kedua akan terpisah hanya 0,9 derajat. Di Indonesia, konjungsi dapat terlihat pada saat itu dan keduanya berada rendah di langit barat.

25 Desember - Persamaan waktu (Equation of Time) pada hari ini adalah nol.

26 Desember - Aktivitas hujan meteor Ursids berakhir.

27 Desember,  16:06 WIB - Tejat (Mu Geminorum) berada pada oposisi dengan Matahari.

27 Desember, 21:19 WIB - Canopus (Alpha Carinae dan juga bintang paling terang kedua di langit malam) berada pada oposisi dengan Matahari.

28 Desember - Aktivitas hujan meteor Quadrantids dimulai. Puncak Quadrantids akan terjadi pada tanggal 4 Januari.

28 Desember, 05:17 WIB - Konjungsi Bulan-Kluster Praesepe akan terjadi dan keduanya akan terpisah 5,2 derajat. Di Indonesia, konjungsi dapat terlihat dan keduanya berada di langit barat.

29 Desember, 09:57 WIB - Merkurius mencapai elongasi senja terbesar, yaitu sekitar 20 derajat dari Matahari.

30 Desember, 03:35 WIB - Konjungsi Bulan-Regulus akan terjadi dan keduanya akan terpisah 2,5 derajat. Di Indonesia, konjungsi dapat terlihat pada saat itu dan keduanya berada di dekat zenith (titik yang berada tepat diatas kepala kita).

31 Desember, 23:08 WIB - Konjungsi dekat Bulan-Jupiter akan terjadi dan keduanya akan terpisah hanya 1,1 derajat. Di Indonesia, konjungsi dapat terlihat pada saat itu dan keduanya berada rendah di langit timur.

Selasa, 24 November 2015

Omega Centauri, Gugus Bola Paling Cemerlang


Astronomy Event - Jika kalian mendengar "Omega Centauri" mungkin sebagian dari kalian menyangka bahwa itu adalah nama sebuah bintang karena Omega Centauri terdiri dari huruf yunani dan nama genetif dari sebuah rasi dan itu digunakan untuk menamai bintang (penamaan Bayer). Namun, Omega Centauri bukanlah bintang, namun sebuah gugus bola yang terdiri dari sekumpulan banyak bintang. 

Omega Centauri merupakan gugus bola paling terang di langit (magnitudo 3,9) dan bisa dilihat oleh mata telanjang jika polusi cahaya di lingkungan kalian sedikit. Jika mata kita sangat baik dalam menangkap cahaya, gugus ini akan terlihat di langit sedikit lebih besar daripada Bulan.

Gugus ini diperkirakan memiliki 10 juta bintang didalamnya dan keseluruhan massanya 4 juta kali lebih besar daripada massa Matahari. Gugus ini memiliki umur yang tua, lebih tua daripada Bumi kita. Jika kalian melihat Omega Centauri melalui teleskop besar, kalian akan melihat banyak bintang merah. Itu adalah bintang raksasa yang merupakan evolusi lanjutan dari bintang. Dengan menggunakan data massa dan kecerlangan dari sebagian bintang-bintang di Omega Centauri, kita akan menemukan bahwa Omega Centauri telah hadir di alam semesta selama kira-kira 11,5 miliar tahun. Gugus ini lahir 7 miliar tahun lebih dulu daripada tata surya kita.

Ada kisah mengapa gugus ini dinamai seperti nama bintang. Pada tahun 150 Masehi, seorang astronom Ptolemy menkatalogkan objek yang ia temukan di punggung rasi Centaurus sebagai bintang bukannya sebuah kumpulan bintang. Kita tidak bisa menyalahkannya karena teknologi pada saat itu masih kuno untuk mereka melihat lebih dalam ke langit. Mata adalah alat optik paling efektif untuk pengamatan langit pada saat itu.

Pada tahun 1603, seorang astronom Jerman yang bernama  Johann Bayer menamai bintang dengan sistem penamaannya. Omega Centauri. Omega adalah huruf yunani ke-26 dan Centauri adalah nama genetif dari rasi Centaurus. Jadi, Omega Centauri adalah bintang paling terang ke-26 di rasi Centaurus. Akhirnya pada tahun 1677, Edmond Halley pertama kali menyadari dari teleskopnya bahwa Omega Centauri bukanlah sebuah bintang, namun sebuah gugus bintang yang membentuk bola. Namun nama gugus tersebut tidak diubah.

Minggu, 22 November 2015

Kepler 438b Terbukti Tak Layak Huni?

Ilustrasi artis tentang planet layak huni | Kredit:Spaceflightnow.com

Astronomy Event - Kepler 438b disebut-sebut sebagai eksoplanet yang paling mirip Bumi. Planet yang berada pada 470 tahun cahaya dari kita di konstelasi Lyra memiliki Earth Similiarity Index (Indeks Kemiripan dengan Bumi) tertinggi diantara eksoplanet lain yaitu 0,88. Jaraknya ke bintang induknya pas sehingga air berbentuk cair di planet itu. Juga, massa dan radiusnya cukup untuk menahan atmosfer dan air. Namun, penelitian dari University of Warwick menyimpulkan bahwa planet ini bisa saja tak layak huni.

Mengapa planet ini bisa saja tak layak huni? Bintang induknya. University of Warwick menemukan bahwa badai bintang yang dilontarkan bintang katai merah Kepler 438, 10 kali lebih kuat dibandingkan badai matahari. 

Bukan hanya itu saja. University of Warwick juga menemukan bahwa badai elektromagnetik besar ini dilontarkan secara teratur selama setiap beberapa ratus hari. Karenanya, planet dihantam oleh radiasi elektromagnetik jauh lebih kuat dibandingkan Bumi. Radiasi elektromagnetik dapat memecah molekul, sehingga pembentukan kehidupan akan terganggu.

Radiasi kuat dari Kepler 438 juga diperkirakan dapat mengikis atmosfer dari Kepler 438b. Tanpa adanya atmosfer yang cukup tebal, air dan kehidupan tidak akan bisa menghuni di planet tersebut.

Namun, masih belum pasti bahwa planet ini benar-benar mengalami hal mengerikan itu. Ilmuwan masih belum tahu apakah eksoplanet Kepler 438b memiliki medan magnet. Jika ada, apakah medan magnet tersebut cukup kuat untuk melindungi permukaannya dari radiasi mematikan dari bintang induknya.

Sebagai informasi, Kepler 438b memiliki jarak yang lebih dekat ke bintangnya daripada jarak Bumi ke Matahari, namun planet itu diperkirakan cukup hangat untuk air berbentuk cair di permukaannya. Ini disebabkan bintang Kepler 438 adalah bintang katai merah yang memiliki pancaran energi lebih rendah daripada Matahari sehingga kalian harus memiliki planet yang jaraknya ke bintang Kepler 438 kira-kira setengah jarak Merkurius ke Matahari agar cukup hangat untuk bisa dihuni.

Jumat, 20 November 2015

Sejarah Zodiak

Lingkaran zodiak yang dibuat pada abad-6 Masehi yang menggabungkan elemen Yunani-Byzantine.


Astronomy Event - Banyak orang yang mengaitkan nasibnya dengan zodiak. Misalnya, orang yang lahir 19 Agustus berarti memiliki zodiak Leo dan dia akan memiliki nasib begini dan begitu. Atau orang yang berzodiak Pisces akan begini dan begini. Hal semacam ini bukanlah ilmu astronomi. Tentu, astronomi adalah ilmu yang berdasarkan sains dan bukanlah sains bahwa nasib seseorang bergantung pada bintang-bintang diatas kita. Namun apa zodiak itu sebenarnya?

Zodiak dalam astronomi merupakan konstelasi (rasi bintang) yang dilewati oleh garis ekliptika, yaitu garis di langit yang merupakan proyeksi dari bidang orbit Bumi. Ada 13 konstelasi tepatnya: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Ophiuchus, Sagittarius, Capriconus, Aquarius dan Pisces. Dari mana zodiak ini berasal dan mengapa kebanyakan orang tidak mengenal Ophiuchus sebagai zodiak?

Semua berawal dalam astronomi Babilonia pada millenia pertama Sebelum Masehi, kemuningkan terjadi pada zaman "Neo-Babilonia" (abad ke-7 Masehi). Orang Babilonia sudah mengetahui bahwa matahari bergerak terhadap konstelasi bintang dari hari ke hari. Pergerakan Matahari ini mengikuti garis ekliptika di langit. Maka dari itu, Astronom Babilonia membagi ekliptika menjadi 12 zona bujur langit dengan 1 konstelasi bintang di setiap zonanya. Namun, masih belum jelas apakah astronom Babilonia menggunakan batas zona bujur langit sebagai batas rasi bintang.

Pergerakan Matahari dari awal 1 zona ke awal zona berikutnya dihitung sebagai 1 bulan. Sehingga, waktu yang dibutuhkan matahari untuk bergerak 1 putaran penuh di langit (relatif terhadap konstelasi) adalah 12 bulan, yang juga merupakan definisi 1 tahun sideris. Awal dari bulan pertama ditandai dengan Matahari yang berada di titik Aries. Sekarang, kita masih menyebutnya titik Aries, walaupun titik tersebut sekarang berada di rasi Pisces akibat dari presesi Bumi.

Pembagian ekliptika ini cukup berguna. Dengan mengetahui posisi Matahari terhadap konstelasi mereka bisa mengetahui bulan dan tanggal berapa hari ini tepatnya. Juga, dengan membagi bola langit menjadi 12 zona yang masing-masing selebar 30 derajat, astronom Babilonia bisa mengira-ngira koordinat bujur langit dari planet.

Zodiak Babilonia juga tercermin dalam Alkitab Ibrani. E. W. Bullinger menafsirkan makhluk yang muncul pada Kitab Ezekiel dan Kitab Wahyu sebagai simbol dari seperempat dari seluruh zodiak, yaitu singa sebagai Leo, banteng sebagai Taurus, orang sebagai Aquarius, dan elang sebagai Scorpio.

Ilmu zodiak mulai memasuki Peradaban Yunani Kuno pada abad ke-3 Sebelum Masehi oleh Eudoxus. Astronom Yunani Kuno pun mulai menggabungkan konstelasi mereka dengan zodiak Babilonia. Nama Zodiak pun berasal dari bahasa Yunani, ζῳδιακός (zōidiakos) yang berarti lingkaran hewan. Walaupun disebut begitu, ada beberapa rasi zodiak yang bukan hewan seperti Gemini, Virgo, Libra dan Aquarius.

Ilmu zodiak juga berkembang di Peradaban Mesir. Ptolemy menerbitkan buku Tetrabiblos (yang berarti empat kitab) yang menjadi dasar tradisi astrologi Barat. Ptolemy merasionalisasikan posisi planet dan simbol zodiak pada gambar karena ia mengetahui bahwa posisi titik Aries berubah sedikit sejak zaman Babilonia akibat hal yang saat zaman itu sebut sebagai presesi equinox. Teori presesi ini diajukan pertama kali oleh Hipparchos sekitar tahun 130 Sebelum Masehi namun dipopulerkan kembali oleh Ptolemy.

Secara ringkas, zodiak dibuat akibat dari pembagian zona langit oleh orang Babilonia untuk menentukan tanggal. Lalu, ilmu itu disebarkan dan diperbaiki lebih lanjut dari waktu ke waktu. Zodiak ini pun akhirnya digunakan orang-orang untuk meramal nasib yang menjadi munculnya ilmu astrologi.

Oh, ya. Mengapa Ophiuchus tidak dimasukkan sebagai zodiak? Jika Ophiuchus dimasukkan kedalam zodiak, berarti ada 13 konstelasi yang menjadi zodiak dan menurut sistem penanggalan zaman dulu, berarti akan ada 13 bulan dalam satu tahun. Orang zaman dulu lebih menyukai 12 bulan dalam 1 tahun dibanding 13 bulan karena akan lebih mudah jika mereka berurusan dengan 12 bulan karena 12 adalah angka genap. Jadi, mereka membuang Ophiuchus dari daftar zodiak.

Oke, jadi mengapa harus Ophiuchus yang harus dibuang. Mungkin karena orang zaman dulu menyadari bahwa matahari berada di rasi Scorpius dalam waktu yang terbilang singkat, hanya sekitar 7 hari. Jadi, mereka membuang Ophiuchus sehingga rentang hari matahari di dalam zodiak Scorpius bisa mereka anggap bertambah. 

Sebagai peringatan, jika kalian ingin menjadi seorang astronom, jangan pernah percaya dengan astrologi. Itu karena astronom berurusan dengan sains bukan ramalan.

Senin, 16 November 2015

(Teori) Alam Semesta di dalam Lubang Hitam

Ilustrasi lubang hitam.

Astronomy Event - Lubang hitam. Sebuah objek misterius yang akan menghisap apapun yang berada di dekatnya, tanpa terkecuali cahaya. Lubang hitam terus dipelajari oleh para ilmuwan, namun sekarang kita masih dilingkupi oleh banyak pertanyaan tentang lubang hitam. Apa yang akan terjadi jika kita selamat melewati event horizon? Apa yang ada di pusat lubang hitam? Singularitas?

Banyak teori di keluarkan untuk menjelaskan tentang lubang hitam. Kebanyakan masih belum meyakinkan para ilmuwan. Namun, ada satu teori yang mungkin terdengar gila bagi kita semua: Alam semesta merupakan tempat yang berada di dalam lubang hitam. Terdengar gila? Hah... Bagaimana bisa alam semesta berada di dalam objek paling gelap yang pernah diketahui itu? Kita harus memulai dari sebelum terbentuknya lubang hitam.

Tidak ada yang abadi. Tak terkecuali bintang. Saat bintang menghabiskan bahan bakar di dalam intinya, bintang tidak akan mempunyai gaya dorong yang cukup untuk melawan gravitasinya sendiri, sehingga mereka akan mengerut. Ada banyak cara bintang untuk mati. Namun, jika bintang memiliki massa lebih dari 30 kali lebih besar daripada massa Bumi, mereka akan mati dengan cara yang spektakuler.

Bintang masif tersebut akan mengalah pada gravitasinya sendiri saat hari terakhirnya. Gravitasi bintang tersebut sangatlah besar, bahkan gaya elektromagnet, nuklir dan gaya dorong kuantum tidak bisa menahannya. Sehingga bintang ini terus mengerut. Oh, ya akan ada supernova juga saat lapisan luar bintang terdorong keluar akibat berbenturan dengan inti yang sedang mengerut. Inti bintang akan mengerut terus menerus hingga gravitasi didekatnya cukup untuk memerangkap cahaya. Lahirlah sebuah lubang hitam.

Berdasarkan teori (gila) di atas, Inti bintang akan terus mengerut hingga kepadatan dan temperaturnya sangatlah tinggi sehingga meniru keadaan alam semesta saat baru lahir. Terjadilah Big Bang dan terbentuk alam semesta didalam lubang hitam. Alam semesta yang dilahirkan bisa saja memiliki struktur dan hukum fisika yang berbeda dengan alam semesta. Teori ini cukup baik dalam menjelaskan mengapa alam semesta merupakan tempat yang baik dalam menciptakan lubang hitam.

Jadi berdasarkan teori ini, jika kau ingin mengetahui apa yang ada di dalam lubang hitam, lihatlah sekelilingmu.

Tentu hal tersebut tidaklah lebih dari spekulasi, bukanlah sesuatu yang tidak bisa disangkal lagi seperti fakta. Ilmuwan akan meneliti lebih dalam ke lubang hitam untuk membuktikan apakah teori tersebut benar atau salah. Apakah kalian juga ingin mencari tahu?

Dactyl, Si Bulan Asteroid

Asteroid 243 Ida bersama dengan bulannya, Dactyl yang berada di bagian kanan gambar. Dipotret oleh wahana Galileo | Kredit: NASA

Astronomy Event - Biasanya, satelit alami atau bulan dimiliki oleh planet. Namun bulan yang satu ini agak unik karena mengorbit mengelilingi asteroid lain. Bulan unik ini bernama Dactyl atau nama resminya Ida I karena mengelilingi Asteroid 243 Ida. Dinamakan Dactyl karena itu merupakan nama makhluk yang tinggal di Gunung Ida di Pulau Kreta dalam mitologi Yunani.

Dactyl memiliki diameter 1,4 km. Bulan ini memiliki kawah yang banyak. Materialnya pun sama dengan material Asteroid Ida. Pada saat Galileo memotret Asteroid Ida dan Dactyl pada tahun 1993, keduanya (Ida dan Dactyl) terpisah sejauh 90 km. Sampai saat ini, masih belum pasti orbit bulan asteroid ini.

Minggu, 15 November 2015

Other Planet: Bagian 2



Oranye. Semuanya terlihat oranye. Tanahnya, batuannya, langitnya, gunung yang berada jauh di mata. Tekanan udara disini terasa agak berat. Tempat apa yang aku injaki ini? Tidak ada tempat di Bumi yang seaneh ini. Planet lain? Bisa saja. Pemandangan ini mengingatkanku pada pemandangan dari permukaan Titan, bulan terbesar Saturnus yang dipotret oleh robot Huygens. Namun mungkin ini bukan Titan. Aku bisa melihat jelas piringan matahari atau bahkan mungkin itu matahari. Semantara dari permukaan Titan, kau bahkan melihat matahari sebagai sumber cahaya yang sangat samar dibalik atmosfer dan awan tebal. Di langit juga ada dua bulan sabit. Salah satunya kira-kira sebesar Bulan di Bumi, satunya lagi jauh lebih besar. Sudah pasti ini bukan sebuah tempat yang ada di Tata Surya. Sebuah planet lain di tata surya lain. Tapi bagaimana Outerland bisa membawaku ke tempat ini?


Aku mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya. Sayangnya, aku hanya samar-samar mengingat. Apa yang aku ingat hanyalah aku menaiki Outerland, meluncur ke luar angkasa dan akhirnya mencapai orbit rendah. Semakin aku mencoba mengingat apa yang terjadi setelahnya, semakin sakit kepalaku ini. Apa yang sebenarnya terjadi.



Saat ini aku berada di luar Outerland. Aku mulai mengambil segenggam tanah asing ini. Saat aku menggenggamnya, rasanya agak lunak. Rasanya seperti menggenggam lumpur. Anehnya, tanah ini terasa hangat, sedangkan suhu udara disini membekukan--- minus 9 derajat Celcius menurut termometer di pakaian khususku (ilmuwan NASA menyebut pakaian ini dengan nama lain: Intra/Extravehicular Activity Suit atau IEVA Suit.)

Oh, ya soal Igor, dia tidak apa-apa. Ia hanya pingsan. Namun entah kenapa ia bisa duduk di tembok ruang kokpit. Akan kutanyakan hal itu nanti saat di sadar. Sementara Renner? Yah, dia masih belum ditemukan. Sudah kucek seluruh bagian dari Outerland dan hasilnya nihil. Kemana dia ya?

Namun aku mulai berpikir tentang sesuatu. Hidupku nanti. Aku bisa saja beribu-ribu hingga berjuta-juta tahun cahaya dari rumah. Sudah pasti tidak akan ada pertolongan dari Bumi. Sepertinya sudah pasti apa hal terkahir yang akan kulakukan di planet ini. Aku akan mati, pikirku. Aku pun bertekuk lutut dengan lemas tak bisa mempercayai ini. Tak akan ada pertolongan, suplai makanan dan minuman yang terbatas, juga udara yang bisa dihirup pun terbatas. Aku akan mati. Aku akan mati. Jadi, apa yang kulakukan sekarang? Bunuh diri dengan melepas pakaian (atau IEVA suit) ini? Aku mungkin bakalan tersiksa karena kekurangan oksigen. Mungkin gantung diri akan membawaku ke kematian lebih cepat dan hampir tak terasa. Atau mungkin........ aku bisa melakukan hal yang lebih baik daripada itu.

Aku pun melihat ke arah langit lagi. Matahari---atau aku bisa bilang matahari alien sudah mulai terlihat rendah di langit. Hari akan berganti malam. Apa yang akan aku lakukan? Sepertinya aku punya rencana yang lebih bagus dibandingkan bunuh diri, tetap bertahan. Barangkali aku bisa menemukan cara untuk pergi dari planet asing ini menuju planet rumah yang tercinta. Oke, aku akan bertahan hidup. Aku pasti bisa. Aku pun masuk ke dalam Outerland sembari memikirkan masalah pertama dan paling utama: udara. Bagaimana caraku menghasilkan udara yang cukup untuk seumur hidup. Untungnya, aku memiliki keahlian dalam ilmu kimia, jadi aku akan coba benda apapun di planet ini untuk direaksikan menjadi udara yang bisa dihirup.

Bagian belakang adalah bagian dari Outerland memiliki kerusakan paling ringan. Udara di bagian itu pun masih belum tercemar oleh udara asing dari planet ini. Aku mulai menuju bagian belakang pesawat. Tentu, aku tidak akan membiarkan temanku yang pingsan direnggut oleh malam yang bisa membunuhnya dengan membekukannya. Jadi aku seret dia. Setelah melewati pintu berbentuk lingkaran yang dilengkap pengunci udara, kami tiba di Ruang Daya. Ruangan ini seperti lorong dengan tombol-tombol, layar dan reaktor nuklir kecil terpasang di tembok-temboknya. Reaktor nuklir kecil itu merupakan sumber energi cadangan. Kita bisa menggunakannya untuk menggerekan mekanisme pengunci udara, menyalakan penghangat atau pendingin, dan masih banyak lainnya.

Di ujung lorong ini terdapat pintu palka yang mengarah menuju ruangan yang bisa dibilang "kamar tidur untuk astronot". Ruangan tersebut lebih besar daripada kamar tidur di rumahku. Disana terdapat 3 sleeping bag yang ditempel di tengah-tangah tembok yang menahan kita melayang-layang saat tidur di kondisi zero-g. Juga, barang-barang pribadi juga ada disana. Mungkin aku akan menemukan hal yang menarik di barang-barang pribadi Igor dan Renner, hehehehe.

Aku hanya bisa melihat kegelapan malam dibalik jendela. Kedua bulan di langit itu terlihat berpendar samar dibalik udara yang tebal. Saat aku menyentuh kaca itu dengan tangan, rasanya sangat sangat dingin. Bahkan embun beku dengan cepatnya terbentuk di jendela. Sepertinya pergantian suhu siang-malam di planet ini cukup drastis. Aku jadi berterima kasih kepada penghangat ruangan ini. Igor masih dalam keadaan pingsan. Sekarang ia sudah kunaikan ke sleeping bag tanpa IEVA suit. Tentu saja aku yang melepaskan IEVA-nya. Melepaskan IEVA tidak semudah melepaskan pakaian yang biasa menutupi tubuhmu. IEVA memiliki bobot yang berat, dan karena memiliki perangkat dan peralatan penting didalamnya, kita harus hati-hati melepaskannya. Usaha melepaskan IEVA dari Igor dan memasukkannya kedalam sleeping bag memunculkan rasa sakit yang sangat di tubuhku karena tubuhku belum pulih dari rasa sakit sejak aku terbangun untuk pertama kalinya di planet asing ini.

Aku pun mulai melepaskan IEVA ini dan menggantungnya secara hati-hati di dalam lemari khusus (Ya, khusus karena hanya untuk IEVA suit). Aku memasukan diriku secara susah payah kedalam sleeping bag. Sambil mencoba tidur, aku berpikir satu hal. Apa yang akan terjadi besok hari?


--------------------------------

Aku melangkah ke luar dari Outerland dengan IEVA suit-ku. Rasa sakit di tubuhku mulai pudar. Perutku pun sudah kenyang akibat dari memakan biskuit dan coklat beberapa menit lalu. Aku merasa terlahir kembali. Rasa yakin dalam diriku untuk bertahan hidup mulai kuat. Aku pasti bisa bertahan! Oke, aku akan kembali ke permasalahan pertama: cara mendapatkan udara untuk seumur hidup. Aku membawa sampel batu, tanah dan udara planet ini untuk diteliti di laboratorium. Ya, ada ruangan laboratorium yang pintunya berada di samping lemari khusus. Entah kenapa NASA membuat ruangan. Padahal kita bisa melakukan eksperimen luar angkasa di ISS.

Aku mulai menganalisis sampel-sampel untuk mengetahui apa komposisinya. Aku pun bekerja selama berjam-jam. Pekerjaanku membuahkan hasil. Batuan asing ini sebagian besar terdiri dari kapur dan besi karat. Tanah planet ini juga terbuat dari besi karat dan juga tholin. Namun hasil paling mengejutkan berasal dari udara. Udara planet ini kebanyakan terdiri dari nitrogen dan oksigen. Wow! Aku tidak menyangka udara ini bersahabat. Namun, karbon dioksida disini lebih banyak dibanding yang ada di udara Bumi. Juga persentase kecil dari udara disini adalah metana, besi karat dan tholin. Ini mungkin yang menyebabkan warna oranye pada atmosfer planet ini.  Namun secara teori, udara disini bisa dihirup. Tetapi tekanan udara disini antara 1,5 hingga 2 kali lebih besar dibandingkan tekanan udara di Bumi. Jadi aku akan agak sesak saat menghirup udara ini. Sejauh ini, aku tidak tahu secara pasti apa yang terjadi padaku jika aku melepaskan IEVA di tengah udara asing ini. Tapi, aku bisa gunakan udara ini sebagai suplai udara untuk bagian belakang Outerland. Mungkin aku menemukan cara untuk menyaring besi karat dan tholin di udara ini.

Tiba-tiba terdengar suara di "Ruang Tidur". Segera, aku menuju kesana. Igor, ia berdiri di depan jendela. Nafasnya sangat tersenggal-senggal, seperti baru bangun dari mimpi terburuk dalam hidup. Ia menundukkan kepalanya dan tangannya memegang kepalanya dengan erat. "Igor," panggilku.

Igor terkejut dan dengan membalik badannya secara refleks. Mukanya tampak sangat kusut dan matanya agak berair. Ia hanya menatap lurus kepadaku. Suara nafasnya adalah satu-satunya yang mengisi keheningan ini. Setelah beberapa detik, ia bertekuk lutut dan air mata mulai membasuhi wajahnya. Aku pun mendekatinya dan mencoba menenangkannya. "Tidak apa-apa, kawan. Tidak apa-apa."


--------------------------------

Sekarang adalah hari keduaku di planet ini. Namun aku masih tidak bisa mengetahui bagaimana caranya kami bisa disini. Igor juga tidak bisa mengingat jelas apa yang terjadi sebelum kami disini.

Aku menemukan cara untuk memfilter besi karat dan tholin di udara berkat bantuan dari Igor. Kami juga berencana melakukan eksperimen untuk mencari tahu apakah tanaman bisa tumbuh dengan baik di kondisi planet ini. Jadi kami menanam benih kentang dan jagung di tanah planet itu dan juga di dalam laboratorium dengan tanah Bumi. Benih dan tanah Bumi tersebut sebenarnya untuk eksperimen pertumbuhan tanaman pada kondisi zero-g di ISS. Hasil dari penanaman benih ini bisa kita jadikan makanan. Ini merupakan keberuntungan besar bagi kami.

Kami juga menemukan bahwa beberapa belas meter di bawah lapisan tanah yang berkarat dan bertholin ini, terdapat lapisan tanah yang sangat kaya akan hidrogen peroksida. Kita bisa mereaksikan zat ini menjadi air dan juga oksigen. Kita merasa seperti orang paling beruntung di alam semesta ini.

Igor menyerahkan dua kantong kertas yang masing-masing berisi benih kentang dan jagung dan menyuruhku mencari tempat yang bagus untuk menanam benih itu. Tanpa keberatan dalam hati, aku melaksanakan perintah itu. Aku berjalan-jalan di sekitar Outerland untuk mencari tempat yang ideal. Setelah beberapa keliling, aku akhirnya menemukan tempat itu. Aku menggali tanah berkarat itu, lalu aku mengambil sebuah benih kentang dari dalam kantung. Sebelum aku menaruh benih kentang itu di lubang galian kecil, aku menyadari ada sesuatu disebelahnya. Sebuah jejak kaki yang sebagian darinya sudah terhapus oleh angin. Ada banyak jejak kaki yang mengarah ke gunung. Karena penasaran, aku mengikuti jejak itu. Setelah berjalan diatas tanah berkarat (dan bertholin) ini selama 2-3 menit, aku menemukan sesuatu di atas tanah. Serpihan-serpihan kecil kain. Beberapa meter dari serpihan-serpihan ini, ada benda berbentuk mirip bola berwarna putih. Aku mulai menyadari bahwa itu adalah sebuah helm. Aku pun segera menuju helm itu. Setelah dilihat dari dekat, ternyata ini adalah helm dari IEVA suit. Aku mengangkatnya untuk melihat lebh dekat lagi. Kaca helm ini sudah pecah. Namun, tidak ditemukan serpihan kaca disekitar tempat ditemukannya helm itu. Ada sebuah huruf bagian samping helm itu. Sebuah nama yang tidak asing. Jauh lebih tidak asing dibanding tanah yang mengotori helm ini. Renner.

Sabtu, 17 Oktober 2015

Seperti Apa Rasanya Hidup di Bulan?

Bagian utara dari sisi Bulan yang menghadap Bumi | Kredit: invigilare.org

Astronomy Event - Bulan merupakah satelit satu-satunya milik Bumi dan juga objek langit yang menjadi pilihan pertama untuk mengeksplorasi luar angkasa karena "kedekatannya" dengan Bumi. Seperti apa rasanya hidup di satelit alami tersebut? Apakah kita dapat bertahan lama di Bulan?

Salah satu perbedaan jelas antara Bumi dan Bulan adalah atmosfer. Langit di Bulan gelap karena ia tidak mempunyai atmosfer. Artinya kalian membutuhkan suplai oksigen yang sangat banyak agar bisa hidup lama disana. Begitupun dengan minuman dan makanan. Mungkin kalian bisa mendapatkan makanan dengan menanam tanaman di dalam rumah luar angkasa kalian (Artinya kalian harus siap-siap menjadi vegetarian untuk hidup lama disana.).

Kita bisa saja menambahkan atmosfer dengan menuangkan gas-gas nitrogen, oksigen dan gas-gas rumah kaca sehingga Bulan bisa ditinggali tanpa menggunakan pakaian luar angkasa. Namun Bulan tidak memiliki medan magnet seperti Bumi. Karenanya, angin matahari akan meniup atmosfer Bulan buatan. Atmosfer buatan ini hanya bisa bertahan selama kurang lebih 100 tahun.

Karena Bulan tidak memiliki medan magnet, artinya apapun yang ada dipermukaannya tidak akan terlindungi dari radiasi mematikan dari Matahari dan sinar kosmik. Kalian dapat terkena kanker dan bahkan kematian jika kalian terlalu lama terpapar radiasi ini.

Oke. Jadi bayangkan saja kalian memiliki rumah luar angkasa yang memiliki suplai oksigen, air dan makanan yang cukup untuk seumur hidup dan rumah itu memiliki material yang tak dapat ditembus radiasi luar angkasa. Tapi ada masalah lain yang kalian harus hadapi untuk menetap disana.

Bulan tidak mempunyai atmosfer, yang berarti objek langit ini tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan suhu permukaannya. Saat siang hari, suhu permukaan bulan bisa mencapai 100 derajat Celcius. Saat malam, suhu dapat mencapai -70 hingga -120 derajat Celcius. Pemanas dan pendingin super dan juga banyak energi dibutuhkan disini.

Selain masalah dari luar angkasa dan Bulan itu sendiri, masalah pun akan muncul dari dalam. Dalam tubuh. Bukan. Tidak akan ada alien parasit yang akan tumbuh di dalam tubuh saat kalian di Bulan. Bulan memiliki hari yang sangat panjang karena kecepatan rotasinya yang begitu lambat. Siang hari di Bulan akan berlangsung selama 14,75 hari, begitupun dengan panjang malamnya. Kita terbiasa dengan siklus 24 jam, namun tidak dengan siklus 29,5 hari. Ini menyebabkan kantuk berlebihan, keletihan, gangguan pencernaan, dll.

Jadi, kalian harus membutuhkan banyak biaya, material serta kalian akan mengalami ketidaknyamanan di Bulan. Masih ingin tinggal disana?

Kamis, 15 Oktober 2015

Kesalahpahaman Umum Tentang Luar Angkasa (Bagian 2)

5. Membeku di Luar Angkasa

Dari Radiasi CMB (Cosmic Microwave Background), ilmuwan dapat mengetahui bahwa suhu rata-rata alam semesta adalah -270 derjat Celcius (Brrrrr....). Karena itu, orang-orang seringkali berpikir bahwa tubuh manusia akan membeku di luar angkasa. Walaupun begitu, itu tidak benar. Luar angkasa adalah ruang vakum yang berarti memiliki sangat sedikit materi. Di ruang antarplanet terdapat 10 molekul per cm^3 ruang. Ruang antarbintang memiliki 1 molekul per cm^3 ruang. Ini berarti, tidak ada materi yang cukup untuk menghantarkan panas dari tubuh ke luar tubuh (pendinginan) dengan cara konduksi dan konveksi. Tubuh kalian akan melepaskan panasnya dengan cara radiasi---memancarkan gelombang elektromagnetik, kebanyakan adalah dalam bentuk sinar inframerah. Cara ini kurang efektif, dan membutuhkan berjam-jam hingga berhari-hari untuk suhu tubuh kalian sesuai dengan suhu luar angkasa di sekitar tubuh.

6. Matahari adalah bola api yang menyala-nyala

Matahari adalah adalah bola api yang menyala-nyala. Panas dari apinya menghangatkan Bumi dan membuat kehidupan terbentuk di permukaannya. Walaupun begitu, Matahari bukanlah bola api. Apa yang kita sebut sebuah api adalah sebuah materi yang bereaksi dengan oksigen untuk membuat zat-zat baru. Karena itu, api membutuhkan oksigen. Matahari didominasi oleh hidrogen dan helium. Hanya sangat sedikit oksigen di Matahari. Panas yang dihasilkan Matahari sebenarnya berasal dari reaksi fusi hidrogen yang terus menerus di intinya.

Lalu, mengapa Matahari dapat menciptakan sebuah lidah api dan letupan? Seringkali terjadi anomali magnetik di Matahari. Medan magnet Matahari bisa saja mencuat keluar dari permukaan. Karena materi matahari terbuat dari plasma (ion positif dan elektron), materi permukaan Matahari akan mengikuti bentuk medan magnet. Saat medan magnet secara spontan terlepas dari permukaan dan terbang ke luar angkasa, begitu juga dengan materi yang dibawanya.

7. Mustahil untuk melewati sabuk asteroid

Film-film seringkali menggambarkan bahwa sabuk asteroid adalah danger zone. Wilayah yang dipenuhi oleh asteroid disana-sini. Sebuah pesawat luar angkasa mustahil untuk melewati wilayah ini kecuali jika pengandaranya memiliki keterampilan yang sangat baik, pesawat dapat melewati sabuk ini. Namun. sabuk asteroid bukan seperti yang mereka katakan. Ya, sabuk asteroid merupakan rumah bagi jutaan asteroid. Namun, sabuk asteroid sangatlah tidak padat. Faktanya, jarak rata-rata antara satu asteroid dengan asteroid lainnya adalah puluhan kilometer.

Ini dibuktikan dengan beberapa wahana luar angkasa yang sukses melewati "danger zone" ini tanpa menemui masalah. Bahkan wahana Dawn miliki NASA telah lama mengorbit di sabuk asteroid dan ia berhasil menuntaskan misinya mendekati Vesta dan Ceres.

8. Meteor terbakar di atmosfer karena gesekan udara.

Meteor bercahaya dan terbakar di udara karena gesekan meteor dengan udara. Gaya gesek tersebut terubah menjadi energi panas yang akhirnya membakar meteor. Namun faktanya, panas yang dihasilkan dari gesekan udara hanyalah 1% dari panas yang diakibat oleh jatuhnya batuan tersebut. Jadi apa yang sebenarnya membakar meteor? Saat meteor memasuki atmosfer Bumi, udara di depan meteor tertekan dan terkompresi (memadat). Hal sama akan terjadi jika kalian menggerakan tangan di permukaan air. Air yang berada di arah gerak tangan akan memadat. Terkompresi. Kompresi udara ini terbentuk disekitar meteor dan membentuk bow shock. Kompresi udara ini menimbulkan banyak energi panas. Sebagian dari panas ini ditransfer ke meteor itu sendiri. Ini menyebabkan meteor menyala-nyala.

Fakta tambahan. Meteoroid (batuan yang berada di luar angkasa) memiliki suhu yang sangat rendah. Bahkan setelah terbakar di atmosfer dan menabrak tanah, meteorit (meteor yang sampai ke tanah) akan terasa hangat, bukannya panas memanggang. Cahaya dari meteor sebenarnya adalah cahaya yang dihasilkan udara yang terkompresi dan terpanaskan sehingga menyala-nyala. Batu meteor itu sendiri tidak pernah menyala-nyala.

9. Matahari berwarna kuning

Matahari terlihat berwarna kuning di angkasa, jadi orang-orang berpikir bahwa warna matahari adalah kuning (sudah jelas tentunya ;) ). Namun berapa sering mereka mengatakan tentang hal tersebut, itu tidak akan mengubah fakta bahwa matahari sebenarnya berwarna putih. Ya! Putih. Atmosfer Bumi baik dalam menghamburkan cahaya berfrekuensi tinggi---cahaya hijau, biru dan ungu. Karena itu, saat cahaya matahari memasuki atmosfer, cahaya hijau, biru dan ungu dihamburkan hingga tersisa kuning, merah dan oranye. Karena itu cahaya langsung dari matahari berwarna kekuningan dan atmosfer berwarna biru.

10. Kesalahpahaman di film luar angkasa

Pada zaman dahulu kala (Maksudnya sebelum film Interstellar dan The Martian rilis. Hehehe.) banyak terdapat film luar angkasa yang mengandung sebuah hal yang tidak benar. Misalnya, dalam film peperangan antar bintang, pesawat yang terkena tembakan plasma atau laser atau apalah akan meledak dan menciptakan bola api dan suara yang menggelegar. Ini tidak benar. Yang paling jelas adalah bahwa luar angkasa adalah ruangan tanpa materi. Suara membutuhkan materi (gas, cairan dan padatan) untuk bergerak melalui ruang. Karenanya suara tidak bisa terdengar.

Bola api adalah kebohongan yang lain dalam film. Seperti yang telah dijelaskan di atas---fakta tentang matahari, api membutuhkan oksigen agar dapat menyala. Di luar angkasa tidak ada oksigen. Bola api tidak akan terbentuk. Namun, ledakan dapat terjadi di luar angkasa dalam bentuk energi cahaya, panas dan kinetik. Jadi, ledakan pesawat tempur luar angkasa hanya berupa kilatan cahaya menyilaukan yang hanya bertahan sejenak.